Translate

Tuesday 23 July 2013

KURMA








Pengertian
Kurma adalah tanaman sejenis pohon palma (palem) yang berasal dari jazirah arab dan afrika utara Tanaman ini adalah jenis tanaman yang tumbuh di gurun ,dengan rendah kelembaban dan udara kering . Dan ada banyak jenis kurma di seluruh dunia, tapi ada satu yg istimewa yaitu kurma ajwa. Dilihat dari sejarahnya jenis kurma ini adalah jenis kurma yang di tanam langsung oleh Rasulallah SAW sekitar 1400 tahun silam.
Dan mengapa Nabi menyebut kurma ajwa (ajua) didalam sabdanya disebutkan dulu ketika 
Nabi berbuka puasa memakan kurma .Dan kurma itu dinamakan ajua .Berdasarkan asbabul wurud ( sebab-sebab turunya hadist ) mengatakan ,dulu pada saat itu ada seorang anak Salaman Alfarisi yang bernama ajua .Dia orang nasrani yang masuk islam dan mewakafkan kebun kurma nya untuk perjuangan islam .Dan untuk mengenang jasa-jasanya itu ,akhirnya Rasulullah menamakan kurma yang dimakan saat berbuka puasa itu dengan nama ajua .Dan dari sumber-sumber yang lain juga mengatakan bahwa kurma ajwa ini merupakan kurma yang ditanam langsung oleh nabi.Tetapi apapun jenis nya ,kurma itu sendiri sudah tidak dapat diragukan manfaat dan khasiatnya
Orang awam mungkin mengira kurma ini manis karena diberi pemanis buatan ,padahal buah kurma menjadi manis karena memang mengandung gula .Berdasarkan penelitian para ilmuwan ,kurma itu sendiri kaya dengan protein ,serat gula ,vitamin A dan C ,serta mineral seperti zat besi ,kalsium ,sodium dan potasium . Wajar bila Rasulullah menyarankan untuk makan 7 butir buah kurma setiap harinya agar terhindar dari berbagai penyakit fisik.
Bila dikonsumsi anak-anak ,maka akan memberikan peningkatan kecerdasan otak bagi mereka ,maka cukup beralasan jika Raasulullah bersabda “berilah makan buah kurma bagi istri-istri kamu yang sedang mengandung ,niscyaca anak yang akan lahir kelak menjadi anak yang penyabar ,sopan santun dan cerdas”(HR Al Bukhori) .Sesungguhnya makanan Siti Maryam waktu mengandung Nabi Isa adalah kurma .Surat Maryam ayat 25-26 “dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu,niscaya pohon kurma itu akan menggugurkan buah yang masak kepadamu .maka ,makan minum dan bersenang hatilah kamu jika kamu melihat seorang manusia maka katakanlah ,sesungguhnya aku telah bernazar ,berpuasa untuk yang maha pemurah ,maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia di hari ini ”
Mudah2an kita semua dapt merasakan segala manfaat kebaikan dari kurma ajwa ini, dengan mengkonsumsi kurma ajwa ini secara teratur Insya Allah bisa terhindar dariberbagai penyakit, seperti yang telah di sabdakan oleh junjungan kita Rasulallah SAW.
Sejarah Kurma
Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM. Bangsa Mesir Kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006).
Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarkanluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico danCalifornia, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.
Di Indonesia sendiri, kurma telah lama menjadi santapan khas di bulan Ramadan. Rasanya yang manis membuat kurma seringkali dinikmati sebagai makanan berbuka puasa.
Tentu saja tak hanya lezat, kurma juga sangat menyehatkan. Selain sumber zat besi tinggi, kurma memiliki sederet manfaat kesehatan lainnya seperti mengatasi sembelit, menjaga kesehatan mata, mencegah osteoporosis dan gangguan pencernaan.
Tanaman Kurma
Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.
Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan stek pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.
Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami oleh angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern, penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan alami pada tanaman jantan dan betina, dapat terjadi dengan jumlah yang sama antara kedua tanaman. Namun, bila dilakukan dengan bantuan, satu tanaman jantan bisa menyerbuki hingga 100 tanaman betina. Tanaman jantan yang merupakan sebagai penyerbuk, memungkinkan para petani menggunakan sumber daya mereka untuk memproduksi lebih banyak buah pada tanaman betina.
Beberapa petani bahkan tidak memelihara tanaman jantan, yang mana sebagai bunga jantan, untuk menyediakannya di pasar lokal pada saat waktu penyerbukan. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan alat pemanjat khusus, dimana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat diterbangkan ke bunga betina dengan angin.
Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).
Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal (960 kJ). Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.
Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurt atau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.
Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung.
Kandungan nutrisi kurma
Kurma memiliki daftar panjang kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Tabel di samping menunjukkan kandungan gizi dan unsur non-gizi yang ada pada kurma.
Kurma matang mengandung gula sekitar 80%, sisanya terdiri dari protein, lemak dan produk mineral termasuk tembaga, besi, magnesium dan asam folat.  Kurma kaya dengan serat dan merupakan sumber kalium yang sangat baik.  Lima butir kurma (sekitar 45 gram) mengandung sekitar 115 kalori, hampir semuanya dari karbohidrat.
Khasiat buah kurma
1.      Kaum Arab Badui, yang makan kurma secara teratur, menunjukkan tingkat
         kejadian yang sangat rendah dari kanker dan penyakit jantung.
2.      Buah kurma kaya serat yang mencegah penyerapan kolesterol LDL dalam
         usus. Kandungan serat kurma juga membantu melindungi selaput lendir usus
         dengan mengurangi paparan dan mengikat bahan kimia yang menyebabkan
         kanker usus besar.
3.      Sebagai makanan laksatif (laxative food), kurma bermanfaat melancarkan
         buang air besar dan mencegah konstipasi.
4.      Kurma mengandung antioksidan yang dikenal sebagai tanin. Tanin diketahui
         bersifat anti-infeksi, anti-inflamasi dan anti-hemoragik.
5.      Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan
         sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga
         kulit tetap sehat. Konsumsi buah-buahan alami yang kaya akan vitamin A
         diketahui membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
6.      Kurma merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Besi adalah komponen
         dari hemoglobin di
         dalam sel darah merah yang menentukan daya dukung oksigen darah.
7.       Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan tubuh
          yang membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga
          memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
8.      Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan
         dibutuhkan oleh tubuh untuk kontraksi otot, penggumpalan darah dan
         konduksi impuls saraf.
9.      Mangan digunakan oleh tubuh sebagai unsur pendukung untuk enzim
         antioksidan superoksida dismutase.
10.  Tembaga diperlukan dalam produksi sel darah merah.
11.  Magnesium sangat penting bagi pertumbuhan tulang.
12.  Kurma kaya akan vitamin K dan vitamin B-kompleks, yaitu  piridoksin
       (vitamin B-6), niacin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin ini membantu
       tubuh dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K sangat
       penting dalam pembekuan darah  dan metabolisme tulang.
Kalau begitu, betul sekali anjuran Nabi Muhammad untuk mengawali berbuka puasa dengan tiga butir kurma!
Efek samping dan risiko kurma bagi kesehatan
Buah kurma juga memiliki efek samping.Berikut ini beberapa efek samping dan risiko kurma bagi kesehatan.
1.     Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah
Tingginya kandungan gula alami pada kurma berisiko meningkatkan kadar gula darah yang memicu terserang diabetes tipe 2.
2.     Meningkatkan Berat Badan
Meski mengandung serat tinggi, kandungan gula alami pada kurma juga berisiko bagi yang sedang menjalani program diet. Tak hanya itu, tingginya kalori pada kurma dibanding buah segar lainnya, seperti apel, pir, blackberry, dan raspberry, membuat kita sulit mengendalikan berat badan.
3.     Berisiko bagi Penderita Diare
Jika Anda menderita diare, sebaiknya hindari kurma karena dapat memicu muntah dan perut begah.
4.     Perut Kram
Kurma sumber yang kaya nutrisi termasuk vitamin, mineral, protein, dan serat. Termasuk kandungan kaliumnya yang tinggi, yang berisiko menyebabkan iritasi lambung dan berakibat pada kram perut.
5.     Kembung
Minum segelas air setelah makan kurma segar dapat menyebabkan kembung. Meskipun jarang terjadi, sebaiknya diwaspadai.
6.     Sesak di Paru-paru
Ini efek negatif dari buah kurma kering yang bertekstur sedikit kasar. Membuat bagian dada, yakni paru-paru, tidak nyaman dan sesak.
7.     Obstruksi Usus
Suatu kondisi terjadi penyumbatan pada aliran usus. Kondisi ini tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi perlu diwaspadai untuk mencegah kemungkinan terburuk.
8.     Masalah Gigi
Tingginya kandungan gula dan karbo hidrat pada kurma dapat merusak gigi jika kurma dikonsumsi secara berlebihan. Sebaiknya bilas mulut atau gosok gigi setelah menyantap kurma.
 Itulah kenapa Allah selalu mengingatkan melalui Rosulnya di dalam Al-qur’an, “maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (Q.S.80:24)”.
Kegunaan Pohon Kurma
Biji kurma tersebut direndam dari bawah ke atas untuk dijadikan pakan ternak. Minyaknya cocok untuk digunakan dalam bentuk sabun dan kosmetik. Mereka juga dapat diolah secara kimiasebagai sumber asam oksalat. Benih-benihnya juga dibakar untuk membuat arang oleh pandai perak dan dapat dirangkai menjadi kalung. Biji kurma juga tanah dan digunakan pada olahan biji kopi atau sebagai bahan tambahan untuk kopi.
Tandan buah yang telah dipreteli dapat digunakan sebagai sapu. Di Pakistan, viskos, sirup kental yang terbuat dari buah yang matang digunakan sebagai pelapis untuk tas kulit dan pipa untuk mencegah kebocoran.
Getah pohon kurma dapat digunakan untuk membuat sirup dan berbagai produk dapat dimakan berasal dari sirup.
Daun pohon kurma digunakan untuk Palm Sunday dalam agama Kristen. Di Afrika Utara, mereka biasanya digunakan untuk membuat pondok. Daun dewasa juga dibuat menjadi tikar, layar, keranjang dan kipas. Daun yang diolah dapat digunakan sebagai isolasi kardus. Tangkai daun kering yang merupakan sumber ampasselulosa dapat dijadikan sebagai tongkat jalan, sapu, umpan pancing dan bahan bakar. Pelepah daun yang berharga mengeluarkan aroma serta seratnya juga bisa digunakan sebagai tali, kain kasar, dan topi besar. Di hari libur Yahudi, Sukkot, daun-daunnya digunakan sebagai lulav.
Kayu kayu pohon kurma digunakan untuk tiang dan langit-langit pada pondok, karena lebih ringan dari kelapa dan tidak begitu tahan lama. Kayu juga digunakan untukkonstruksi seperti jembatan dan saluran air, dan bagian dari dhows. Sisa kayunya dibakar sebagai bahan bakar.
Dimana tradisi kerajinan masih berkembang, seperti di Oman, pohon palem adalah yang paling serba guna dari semua tanaman asli, dan hampir setiap bagian dari pohon digunakan untuk membuat barang-barang fungsional mulai dari tali dan keranjang untuk sarang, perahu nelayan, dan tempat tinggal tradisional.
Kegunaan Kurma Dalam Bidang Pengobatan

Kurma memiliki kandungan tannin yang tinggi dan secara medis digunakan sebagai deterjen (memiliki daya pembersihan) dan astringent pada usus yang bermasalah. Kurma dapat diberikan untuk sakit tenggorokan, pilek, penyakit selesema bronkial, meringankan demam dan sejumlah keluhan lainnya dalam bentuk infus, ramuan, sirup atau pasta.Satu keyakinan tradisional mengatakan bahwa kurma dapat menetralkan keracunan alkohol. Bubuk biji juga digunakan dalam beberapa obat-obatan tradisional.
Getah yang dicucurkan oleh batang pohon, di India, digunakan untuk mengobati diare dan penyakit kencing genital. Akarnya digunakan melawan sakit gigi. Serbuk sari menghasilkan sebuah prinsip estrone, estrogenik, dan memiliki efek gonadotropic pada tikus muda.

Saturday 20 July 2013

Langkah-langkah Metode Ilmiah






Langkah-langkah

1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Berdasarkan fakta.

2. Bebas dari prasangka (bias)
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
6.1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
6.2. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
6.3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
6.4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
6.5. Menggunakan Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6.6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating
Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.

Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.

2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam
masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.

9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
Dalain melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933) mcmberikan langkah-langkah berikut:
1. Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat
2. Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus: a). Nyatakan apa yang disarankan oleh judul. b). Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum. c). Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi. situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.

3. Pemecahan masalah. Dalain niemecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut: a).
Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah. b). Proscdur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat. c) Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan d). Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan. e). Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah. f). Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Kesimpulan
a). Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh b). Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah.
Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam memecahkan masalah. Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
5.1. Merumuskan serta mcndefinisikan masalah
langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci (key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?
Berikan definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan sebagainya

5.2. Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
5.3. Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
5.4. Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan teknik statistik yang tersedia.
Pcngujian hipotesa menghendaki data yang dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.

5.5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam kelompok orang-orang yang diselidikinya.
5.6. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa. maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
5.7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
5.8.Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.