Gibraltar Campion (Silene tomentosa)
Spesies
ini sangat langka dan hanya ditemukan pada tebing-tebing tinggi di Gibraltar.
Tanaman ini diyakini punah di luar Gibraltar pada tahun 1980-an tetapi di
Gibraltar masih ada beberapa spesimen tersisa yang dapat ditemukan. Sayangnya,
pada tahun 1992, semua jejak tanaman ini telah lenyap dan akhirnya dinyatakan
punah. Pada tahun 1994 sebuah spesimen tunggal ditemukan oleh seorang pendaki
pada tebing yang tidak dapat dijangkau olehnya dan spesies itu memiliki harapan
untuk hidup kembali. Benihnya kemudian disebarkan di bank benih Milenium dan
sekarang spesimen ini tumbuh di The Almeda Gibraltar Botanic Gardens serta
Royal Botanic Gardens di London.
Pohon Franklin (Franklinia alatamaha)
Pohon
ini adalah bagian dari keluarga teh tetapi satu-satunya spesies dalam genusnya
dan merupakan tanaman berbunga yang sangat langka. Pohon yang berasal dari
lembah sungai Altamaha Georgia ini, telah punah di alam liar sejak awal abad ke
19. Pohon indah ini dapat dijumpai hari ini berkat jasa keluarga Bartram, yang
mengembangbiakkan pohon dan menyebarkannya sebelum kepunahan terjadi di alam
liar. Tanaman yang memiliki bunga yang berwarna putih dan beraroma harum ketika
mekar dan daun yang berubah warna menjadi merah terang di musim gugur ini, kini
merupakan tanaman hias yang sangat populer. Semua contoh pohon ini yang ada
hari ini berasal dari salah satu pohon yang disebarkan oleh Bartram.
Paruh Kakatua (Lotus
berthelotii)
Bunga
indah ini telah digolongkan dalam kategori langka sejak tahun 1884. Bunga ini
diyakini benar-benar telah punah di alam liar. Tanaman menakjubkan ini adalah
tanaman endemik yang terdapat di Kepulauan Canary. Penyerbukan bunga ini
diyakini dibantu oleh burung sunbird, yang diketahui sudah lama punah di Kepulauan
Canary. Hal ini dapat membantu untuk menjelaskan kelangkaan tanaman ini.
Percobaan telah dilakukan untuk menemukan penyerbuk baru untuk bunga-bunga ini,
dengan harapan bahwa mereka dapat berhasil diperkenalkan kembali ke Kepulauan
Canary, namun pada 2008, tidak ada buah yang berhasil diproduksi sama sekali.
Kosmos Cokelat (Cosmos atrosanguineus)
Bunga yang berwarna merah gelap
sampai cokelat ini merupakan salah satu spesies dari Cosmos, yang berasal dari
Meksiko. Bunga ini telah dinyatakan punah di alam liar selama lebih dari
seratus tahun. Spesies ini berhasil bertahan hari ini sebagai klon tunggal yang
infertil, yang diciptakan pada tahun 1902 melalui perkembangbiakan vegetatif.
Bunga-bunga yang dihasilkan oleh tanaman ini memiliki ukuran diameter sekitar
3-4 cm. Bunga-bunga ini memiliki aroma vanili yang juga membuatnya menjadi
tanaman hias yang indah.
Koki’o (Kokai cookei)
Pohon yang sangat langka ini
merupakan pohon endemik di Hawaii. Pohon ini ditemukan pada tahun 1860, di mana
waktu itu hanya terdapat tiga spesimen tersisa yang dapat ditemukan. Pohon ini
terbukti sulit untuk berkembangbiak, dan pada tahun 1950, setelah bibit
terakhir mati, maka pohon ini pun dianggap punah. Pada tahun 1970 satu-satunya
pohon yang selamat ditemukan, yang sayangnya hancur dalam kebakaran pada tahun
1978. Untungnya salah satu cabang dari pohon yang tersisa dapat diselamatkan
dan berhasil dicangkokkan, dan sekarang ada 23 pohon yang ada saat ini, yang
semuanya terletak di berbagai tempat di Hawaii. Pohon ini adalah pohon kecil
yang tumbuh sampai tinggi sekitar 10-11 meter. Hal yang paling mencolok dari
pohon ini adalah ratusan bunga merah terang yang pohon-pohon dewasa hasilkan
setiap tahunnya. Sayangnya, karena kelangkaannya ini, hanya sedikit orang yang
boleh untuk melihatnya.
Lady Slippers Kuning dan Ungu (Cypripedium calceolu)
Tanaman ini adalah jenis anggrek
liar yang sangat langka yang ditemukan di Eropa. Satu-satunya contoh tanaman
ini yang berada di Inggris, dapat ditemukan di lapangan golf dan telah berada
di bawah perlindungan polisi yang ketat sejak tahun 1917. Sebuah tangkai
tunggal bunga pohon ini dapat dijual seharga 5000 Dollar AS. Biji tanaman ini
tidak memiliki cadangan makanan untuk keperluan pertumbuhan, sehingga ia hidup
dalam hubungan simbiosis dengan jamur jenis tertentu, yang memberikannya asupan
makanan sampai daun dewasa dapat menghasilkan makanan yang cukup untuk tanaman
ini, pada saat itu jamur juga akan segera mati.
Anggrek Hantu (Epipogium aphyllum)
Anggrek Hantu merupakan tanaman
langka menarik yang diduga punah selama hampir 20 tahun, dan baru-baru ini
berhasil ditemukan hidup kembali. Tanaman ini sangat langka karena pada
dasarnya tumbuhan ini tidak memiliki kemampuan untuk berkembang biak. Tanaman
ini tidak memiliki daun, tidak bisa berfotosintesis dan tidak memproduksi
makanannya sendiri. Seperti Lady Slippers, tanaman ini memerlukan jamur
tertentu yang memberinya makan. Anggrek Hantu tidak pernah menumbuhkan daun,
dan akan selalu bergantung pada jamur untuk makanannya. Anggrek Hantu dapat
hidup di bawah tanah selama bertahun-tahun, tanpa menunjukkan tanda-tanda
eksternal dan hanya akan mekar ketika semua kondisi optimal. Hal ini
menjelaskan mengapa beberapa pencarian anggrek ini selama bertahun-tahun tidak
menghasilkan apapun.
Middlemist Merah (Middlemist kamelia)
Tanaman ini mungkin adalah
tanaman berbunga paling langka di dunia karena hanya terdapat 2 sampel di
dunia. Salah satunya dapat ditemukan di sebuah taman di Selandia Baru dan yang
lainnya terletak di sebuah rumah kaca di Inggris. Tanaman ini awalnya dibawa ke
Inggris dari China oleh John Middlemist pada tahun 1804. Sejak saat itu,
tanaman ini benar-benar telah punah di China. Tanaman yang ditanam di Inggris
tetap tak berbiak selama bertahun-tahun dan hanya baru-baru ini mulai
mengeluarkan bunga. Bunganya sendiri berwarna merah muda cerah dan terlihat
hampir mirip seperti mawar.
Jade Vine (Strongylodon macrobotrys)
Jade Vine (Strongylodon macrobotrys)
Bunga Jade
Vine adalah bunga langka yang memiliki habitat di hutan hujan tropis di
Filipina. Pohon bunga ini termasuk anggota dan keluarga kacang-kacangan dan
terkait erat dengan kacang merah. Tanaman ini memiliki bunga yang berbentuk
seperti cakar yang tumbuh menggantung dari cabang-cabang pohonnya. Bunganya
sendiri dapat mencapai hingga tiga meter panjangnya. Warna bunga bisa
bervariasi dari hijau kebiruan sampai hijau mint. Spesies ini telah terbukti
sangat sulit untuk berkembang biak, dan dianggap sebagai spesies yang terancam
punah akibat perusakan habitat dan penurunan penyerbuk alami.
Bunga Bangkai
(Rafflesia arnoldii)
Bunga dengan bentuk yang menarik ini ditemukan terutama di hutan hujan
tropis Indonesia. Bunga ini adalah salah satu bunga yang paling langka di
dunia, bunga yang paling terancam keberadaannya sekaligus sebagai bunga terbesar
yang ada di dunia, bunga ini diketahui dapat mencapai lebar total lebih dari
satu meter. Kelangsungan hidup Rafflesia ini sepenuhnya bergantung pada pokok
tanaman merambat khusus yang disebut pohon Tetrastigma. Karena Rafflesia adalah
bunga parasit yang tidak memiliki batang, tangkai, daun, dan akar, bunga ini
membutuhkan pohon tersebut untuk mendapatkan makanannya. Bunga ini sering
dijuluki dengan bunga bangkai, karena ia melepaskan aroma daging busuk yang
sangat menyengat saat mekar untuk menarik lalat dan kumbang untuk membantu
dalam proses penyerbukan. Setelah mekar, bunga ini hanya akan bertahan sekitar
satu minggu sebelum akhirnya mati.
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang
langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada
bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat
anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh
tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba
pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu.
Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7
batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.
Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil
penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA
Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan
yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek
ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class
Certificate” dari pemerintah Inggris.
Kata sulitHabitat: tempat tinggal
khas untuk hewan dan tumbuhan. .Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau
tumbuhan.
Bunga Edelweis Anaphalis Javanica
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan
ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia,
tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan
pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang
tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara
efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan
efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga,
lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan
dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis
dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus
glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung
untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh
para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang
tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan
sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat
dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan
banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak.
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak
dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu
potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi
tekanan terhadap populasi liar.
No comments:
Post a Comment