Setiap perusahaan memerlukan kas
dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh
barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Untuk
lebih jelasnya mengenai pengertian kas, Standar Akuntansi Keuangan (2002 : 85)
memberikan pengertian sebagai berikut : “Kas adalah alat pembayaran yang siap
dan bebas digunaka untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”. Yang dimaksud
dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara
bebas untuk kegiatan umum perusahaan.
Sedangkan menurut Zaki Baridwan
(2003 :85) “ kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu
ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg
berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi
kas.
Dari defenisi diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang
diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan
jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat
diambil sewaktu-waktu.
Kas sangat penting artinya karena,
menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer segera dalam perekonomian pasar
kepada setiap individu dan organisasi dalam memperoleh barang dan jasa yang
diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena, perorangan, perusahaan, dan
bahkan pemerintah harus mempertahankan posisi liquiqitas yang memadai, yakni mereka
harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat
jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat beroperasi.
Kas merupakan aktiva yang paling
lancar dalam arti istilah kas sehari-hari dapat disamakan dengan uang tunai
yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang syah. Persediaan kas yang
cukup maka perusahaan akan beroperasi dengan lancar terutama dalam kegiatan
pengeluaran kas yang meliputi pembelian barang dan jasa, memiliki harta,
membayar hutang, membiayai operasi serta kegiatan-kegiatan lainnya. Dalam
aktiva perusahaan, kas mrupakan baik secara langsung maupun tidak langsung
serta merupakan dasar pengukuran dan pencatatan semua data transaksi. Dalam
penyajian neraca maka kas biasanya dicantumkan pada urutan pertama dari
perkiraan yang merupakan aktiva lancar karena kas dapat digunakan tanpa
memerlukan waktu lama.
Kas dapat dikatakan merupakan
satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat
tukar dalam perekonomian kita, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung
dalam hampir semua transaksi usaha. Hal ini sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu
:
a. Kas terlalu
terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.
b. Kas
merupakan harta yang siap dan muda untuk digunakan dalam transaksi serta
ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda
pemilik.
c. Jumlah uang
kas yang dimiliki oleh perusahaan harus di jaga sedemikian rupa sehingga tidak
terlalu banyak dan tidak kurang.
Pengolahan
kas dapat dikriteriakan sebagai berikut :
a. Diakui
secara umum sebagai alat pembayaran yang sah
b. Dapat
digunakan setiap saat bila dikehendaki
c. Penggunaannya
secara bebas
d. Diterima
sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.
Kas terdiri dari saldo kas yang ditangan perusahaan
dan termasuk rekening giro. Setoran kas adalah asset yang dimiliki untuk
memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat
dapat dijadikan menjadi kas.
Arus kas adalah arus masuk dan
merupakan salah satu dari beberapa elemen laporan keuangan yang dipublikasikan.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini.
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Modal
- Laporan Arus Kas dan
- Catatan atas Laporan keuangan
Sebagai sebahagian dari laporan
keuangan, laporan arus kas merupakan alat komunikasi artinya bahwa laporan arus
kas itu adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan kas dari suatu
perusahaan tersebut. Dengan laporan arus kas para pemakai dapat mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas
dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas
dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Likuiditas mengacu kepada kedekatan
pada kas dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvabilitas mengacu kepada
kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya pada saat jatuh tempo. Dan
felksibilitas keuangan mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan
beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta keutuhan dan peluang yang tak
terduga. Data tersebut akan lebih berarti bagi pihak yang berkepentingan
apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih dan
dianalisa lebih lanjut. Idealnya laporan arus kas dapat menunjukkan sampai
seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan
telah dicapai manajemen. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna
bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai keutuhan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Jadi dari wacana diatas dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa laporan arus kas hendaknya mampu memberikan atau
mempermudah analisis, agar penggunaannya dapat mengetahui :
1. Kemampuan
menghasilkan kas atau setara kas
2. Kemampuan
menggunakan kas atau setara kas
Ada dua metode yang digunakan untuk mencatat kas kecil
yaitu :
1. Sistem Imprest
Dalam sistem ini jumlah rekening kas
kecil selalu tetap yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil
untuk membentuk dana kas kecil. Setiap kali melakukan pembayaran, kasir kas
kecil harus membuat bukti pengeluaran, apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit
dan juga pada akhir periode kasir kas kecil akan minta pengisian kembali kas
kecilnya sebesar jumlah yang sudah dikeluarkan. Pada sistem imprest pengeluaran
kas kecil baru dicatat pada saat pengisian kembali.
2. Sistem Fluktuasi
Pada metode
fluktuasi saldo kas kecil tidak tetap tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah
pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi
pengeluaran kas kecil langsung dicatat, jadi buku pengeluaran kas kecil
mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke
rekening-rekening buku besar
No comments:
Post a Comment